Minggu, 21 April 2013

Puisi untuk indah dalam cinta

TERAWANG

Tak dapat kuterjemahkan rahasia langit malam ini.
Padahal aku hanya ingin menyapa bintang.
Menemaniku bercengkerama dengan bibir malam yang kembali menciumi hatiku. Memelas kasih pada malam agar langit menjadi selimutku kini. Sungguh, debar jantungku kini memuncak menggetarkan seluruh ragaku.

Angin memanjakanku di sore ini.
Membelaiku lewat embusan nafasnya yang sejuk.
Menelusup lewat kisi kisi jendela kamarku.
Sejenak pikirku menerawang.
Lalu, Sekejap kau pun menyelusup ke imajiku secara diamdiam.
Ada nafas pagi yang menelusup Ke raga dan batinku kini, Saat embun membangunkan pagi, kumulai hariku dengan mengucap bismillah dan seruas senyum yang kupapar untukmu.
Semangat pagiku pun mulai bersahabat dengan senin yang kadang membuatku tak ingin menyapa mentari.

Aku akan memberi ruang pada malam untuk menciumi hatiku lagi.
Merasakan detak jantungku yang mulai bergetar.
Dan akan kukunjungi rumah hatiku kembali.
Memastikan bintang bisa bertamu dan terduduk manis di kursi hatiku kini.
Sebenarnya aku lelah menarasikanmu Tentang luka yang masih menyisa.
Tentang cinta yang tak akan habis kataku berwacana.
Tentang rindu yang slalu kujaga.
Sungguh, pagi ini aku merasa ada yang hilang.


CINTA
Luka itu indah
Darah yang memerah
Membias ke langit,Dicumbu sinar rembulan
Daun-daun bambu menggelitiki
Dan sungai mengalir jernih

Engkau telah merobek dengan sembilu
Dengan senyum manis,yang teramat tulus
Luka itu sangat manis sekali

Aku selalu ingat,bagaimana kau membelaiku
Sambil meremas-remas dan memutar-mutar ususku

Darahku tak terkesiap lagi
Jika cambuk menderai ditulang-belulang
Aku akan menyebut namamu
Berulang-ulang dengan penuh cinta .



Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Cinta:
1- Di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat, bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(2:165).

2- Dijadikanya indah pada (pandangan/Penglihatan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14) Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31).

3- Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.(5:54).

4- Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.(9:24) Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.(16:107).

5- Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,(49:7).

6- Juga bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.

7- Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

8- Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”.(59:8-10).